Energi alternatif adalah energi pengganti daripada energi yang sering kita gunakan
misalnya:minyak tanah,batu bara,atau bensin dimana sumber energi ini merupakan bahan bakar fosil yang nantinya bisa habis.
ÒEnergi alternatif merupakan energi yang bisa terbarukan atau bisa dipakai terus-menerus, mudah didapatkan dan ramah lingkungan.
Contoh energi alternative:
ÒMatahari
ÒAngin
ÒAir
ÒPanas bumi
ÒBiogas
ÒMinyak hewani
ÒMinyak nabati (Biodiesel)
Pemilihan judul BIODIESEL
ÒBiodiesel adalah merupakan salah satu energi alternatif yang bahan bakunya dari nabati.
ÒBiodisel bisa dibuat dari :
kelapa sawit
jarak pagar
kemiri
kapuk
kelor
nyamplung
Pemilihan biodiesel dari kelapa sawit
ÒDipilih kelapa sawit sebagai bahan baku biodiesel karena kelapa sawit kandungan minyaknya paling banyak diantara minyak nabati tersebut diatas, mudah ditanam dan jumlah tanamannya sangat banyak di Indonesia.
ÒNilai kalorinya hampir sama dengan solar
ÒTidak menimbulkan polusi atau ramah lingkungan.
Pembuatan biodiesel dari kelapa sawit
ÒPembuatan biodiesel dari minyak kelapa sawit dilakukan dengan mengubah trigliserida (komponen utama minyak nabati) menjadi metil ester asam lemak, dengan memanfaatkan katalis pada proses metanolisis/esterifikasi.
Pabrik Biodiesel
Pemakaian biodiesel
ÒPemakaian Biodiesel untuk otomotif sudah banyak di lakukan di luar negeri seperti di Jerman , Perancis , Jepang dan Malaysia
ÒSedangkan di Indonesia baru diperkenalkan pada tahun 2005 dan saat ini sudah dipakai untuk otomotif dengan dicampur hingga 5 % dengan solar yang dikenal dengan “BIOFUEL”.
ÒPerubahan kenampakan bumi dapat terjadi karena peristiwa alam atau karena ulah manusia. Perubahan initerjadi baik di daratan maupun di lautan. Penyebab perubahan kenampakan bumi diantaranya terjadinya erosi dan pasang naik dan pasang surut air laut.
1. Erosi
ÒErosi dapat terjadi di berbagai tempat di permukaan bumi, seperti di gunung-gunung atau bukit, di gurun, dan di pegunungan es. Bagaimana terjadinya dan apa penyebabnya?
a. Erosi oleh Air
ÒEROSI adalah terkikisnya tanah oleh aliran air
ÒErosi yang terjadi terus-menerus membawa lumpur juga batu-batu kecil akan menyebabkan endapan lumpur didasar sungai semakin tinggi. Bagian muara sungai menjadi dangkal dan terjadi delta. Jika curah hujan tinggi sungai yang dangkal tidak dapat memuat air hujan dan menimbulkan banjir di sekitarnya.
b. Erosi oleh Es
ÒKejadian alam di pegununganes, yaitu Gletser. Gletser adalahkumpulan es, salju, batuan, dan airyang mengalir secara perlahan kelembah-lembah di pegunungantersebut. Sambil mengalir gletserdapat mengikis bagian tepi daerahaliran dan dapat menyebabkan erosibahkan bongkahan-bongkahan esdapat runtuh sehingga bentukgunung-gunung es dapat berubah.
c. Erosi oleh Angin
ÒAngin terjadi karena ada perbedaan tekanan udara. Angin di daerah padang pasir akan membawa atau menyeret pasir sesuai arah angin akibatnya dapat terjadi erosi di gurun pasir. Gurun-gurun yang membentuk bukit dapat berubah bentuk karena tiupan angin tersebut.
ÒPerubahan-perubahan bentuk permukaan gurun pasir dapat menyebabkan orang tersesat dalam perjalanan di gurun.
2. Pasang Naik dan Pasang Surut Air Laut
ÒJika permukaan air laut di pantai naik jauh ke darat sehingga bagian pantai yang terendam air laut lebih lebar, keadaan ini disebut pasang naik.
ÒJika air laut jauh menjorok ke laut dan bagian pantai sedikit terendam air keadaan ini disebut pasang surut.
ÒPasang naik terjadi pada malam hari akibat gaya tarik bulan karena itu pada siang hari air laut akan turun kembali.
Macam-macam perubahan kenampakan bumi
Kenampakan Bulan
ÒPada malam hari yang cerah bulan akan tampak indah. Apakah setiap malam bulan kelihatan bulat? Bulan berbentuk bulat seperti matahari dan bumi. Bulan tidak mempunyai cahaya seperti matahari. Bulan kadangkadang tampak membentuk lingkaran, setengah lingkaran, dan kadangkadang tidak kelihatan.
ÒKenampakan bulan bergantung pada posisinya terhadap matahari dan bumi karena sinar bulan merupakan pantulan sinar matahari oleh bulan. Bagaimana terjadinya perubahan penampakan bulan ini perhatikan gambar berikut ini.
Perubahan bentuk bulan selama satu bulan
ÒKenampakan bulan diawali dengan bulan baru, kedudukan bulan berada di antara bumi dan matahari dalam satu garis lurus. Pada kedudukan bulan baru kita tidak dapat melihat bulan.
ÒSetelah lima hari kenampakan bulan disebut bulan sabit. Pada kedudukan ini kenampakan bulan atau bagian bulan kelihatan bercahaya hanya seperempatnya. Sesudah satu minggu tampak setengah bagian, kedudukan bumi, bulan, dan matahari membentuk segitiga siku-siku.
ÒSesudah sepuluh hari kenampakan bulan menjadi tiga perempatnya.
ÒBulan purnama terjadi pada hari ke 14 dari bulan baru. Ketika bulan purnama tiba kedudukan bumi berada di antara bulan dan matahari dalam keadaan garis lurus. Seluruh sisi bulan yang diterangi matahari menjadi tampak sehingga pada bulan purnama, bulan tampak bersinar terang.
ÒSelanjutnya terjadi proses sebaliknya. Sesudah bulan purnama bagian bulan yang bercahaya mulai menyusut, melewati kenampakan bulan tiga perempat, satu perdua, dan setengahnya. Selanjutnya bulan kembali lagi menjadi bulan sabit dan di akhir bulan baru mulai lagi kenampakan bulan baru, yaitu bulan tidak kelihatan lagi.
ÒKenampakan bulan terus berubah, mulai dari bulan tak kelihatan sampai tak kelihatan lagi lamanya 30 hari. Bulan purnama terjadi pada tanggal 14 setiap bulan Hijriah. Kamu dapat buktikan perubahan kenampakan bulan ini mengikuti tanggal pada tahun Hijriah di kalender.